Pesisir Selatan-Bupati Pesisir Selatan, H.Hendrajoni meminta masyarakat mewaspadai stunting, dimana kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Hal itu disampaikan Bupati Pessel, Hendrajoni, Kamis (5/9).
Menurut bupati lagi, sejauh ini masih ada masyarakat yang belum tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah gizi kronis pada pertumbuhan tubuh si kecil. Hal ini harus segera ditangani dengan segera dan tepat.
Pasalnya, stunting adalah kejadian yang tak bisa dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi. Tubuh pendek pada anak yang berada di bawah standar normal, merupakan akibat dari kondisi kurang gizi yang telah berlangsung dalam waktu lama. Hal tersebut yang kemudian membuat pertumbuhan tinggi badan anak terhambat, sehingga mengakibatkan dirinya tergolong stunting.
Jadi singkatnya, anak dengan tubuh pendek belum tentu serta merta mengalami stunting. Pasalnya, stunting hanya bisa terjadi ketika kurangnya asupan nutrisi harian anak, sehingga memengaruhi perkembangan tinggi badannya.
Stunting adalah hasil dari berbagai faktor yang terjadi di masa lalu. Misalnya asupan gizi yang buruk, berkali-kali terserang penyakit infeksi, serta berat badan lahir rendah (BBLR).
Kondisi tidak tercukupinya asupan gizi anak ini biasanya tidak hanya terjadi setelah ia lahir saja. Melainkan bisa dimulai sejak ia masih di dalam kandungan.
Terkait hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan hendaknya melakukan upaya konkrit untuk mengantisipasi stunting di Kabupaten Pesisir Selatan.
"Kita memiliki banyak bahan pangan bergizi seperti ikan, daging, telur dan lainnya. Dengan demikian, bisa mengantisipasi stunting di daerah ini," kata bupati. (03)