• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Melihat Potret Kemiskinan di Batu Hampar Selatan Tarusan  Istri Meninggal ,Rawat Anak Sendiri

08 September 2019

317 kali dibaca

Melihat Potret Kemiskinan di Batu Hampar Selatan Tarusan Istri Meninggal ,Rawat Anak Sendiri

Pesisir Selatan --Dengan menyewa lahan milik orang Agusman 56 warga Batu Hampar Selatan Kecamatan Koto XI Tarusan mendirikan rumah yang hanya berdindingkan bambu, lantai tanah dan atap rumbia bersama dengan anak anaknya .Dengan mengolah lahan tersebut untuk ditanami aneka jenis sayuran keluarga ini bertahan 

rumah yang berukuran 5 x 6 meter ini hanyalah berlantai tanah, tidak ada perabotan dalam rumah tersebut hanya sebuah kasur lusuh dan peralatan masak. Rumah yang telah dibagi 2 ini terdiri dari sebuah kamar dan dapur yang kondisinya juga tidak layak.Dengan penerangan lampu tenaga surya 

Agusman setiap harinya mengolah lahan yang berada dibelakang rumahnya untuk ditanami aneka sayuran seperti ubi, pepaya, kangkung, terung dan lainnya yang hasilnya dijual setiap harinya  dengan penghasilan berkisar Rp 20.000,- hingga Rp 50.000,-. Yang dipergunakan untuk membiayai kehidupan sehari harinya . 

Sebenarnya Agusman memiliki 5 orang anak, namun 3 orang anaknya tidak lagi tinggal bersmaanya , satu orang anaknya sudah menikah dan ikut suaminya dan 2 orang anak lainnya tinggal bersama orang lain. Hanya 2 orang anaknnya Novri 10 masih duduk dikelas 4 dan Ramat 5 yang tinggal bersamanya semenjak istrinya meninggal satu tahun lalu karena penyakit liver . 

Semenjak istrinya meninggal Agusman harus berperan sebagai ayah dan ibu kepada kedua anak anaknya . Semua kebutuhan kedua anak laki lakinya dia yang harus menyiapkannya . Biasanya istrinya mampu membantunya .Sebab hasil tanaman yang di tajamnya istrinya yang selalu menjual kan nya ke pasar pagi .

Menceritakan  harus berkerja keras untuk bisa memnuhi kebutuhan keluarganya . Dirinya  yang mengolah lahan dan dirinya yang harus menjual hasil pertanian tersebut .Setiap harinya Agusman harus membawa hasil panen seperti Kangkung ,Terung, Pepaya untuk dijual di pasar Pagi yang tidak jauh jaraknya dari rumahnya .

 Jika tidak ada hasil panen yang bisa dijual maka Agusman harus mencari daun singkong dan paku ke bukit dekat rumahnya untuk bisa dijualnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya . 

Agusman juga tidak hanya menjual sayur sayuran namun juga melakoni perkejaan lainnya,. Jika ada yang meminta bantuannya berkerja di Ladang atau memperbaiki rumah atau menanam padi pagi disawah dia juga bisa melakukannya dan mendapatkan penghasilan berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu , namun itupun tidak setiap waktu bahkan jarang . Agusman mau berkerja hal itu karena biaya kebutuhan sehari harinya harus ada apalagi anaknya masih ada yang sekolah dan butuh asupan gizi yang cukup untuk perkembangannya . 

Walinagari Batu Hampar Selatan Andi Hasan mengungkapkan Nagari Batu Hampar Selatan merupakan nagari pertanian sehingga sebegaian besar penduduknya adalah bertani, namun menunjang ekonomi keluarga sebagian besar warganya memiliki home rumahtangga seperti pengolahan kerupuk opak,sanjai dan lainnya . Dimana jumlah penduduknya 2205 orang. 

Dan keluarga Agusman adalah satu warganya yang mengantungkan hidupnya dari hasil pertanian . Dan kondisinya sekarang ini sangat memprihatinkan .