• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Menjejak Jalur Baru Bayang Utara–Alahan Panjang: Potensi Infrastruktur untuk Pariwisata Alam Pesisir Selatan

31 Oktober 2025

187 kali dibaca

Menjejak Jalur Baru Bayang Utara–Alahan Panjang: Potensi Infrastruktur untuk Pariwisata Alam Pesisir Selatan

Keindahan Pesisir Selatan tak hanya terpancar dari garis pantainya yang panjang dan menawan. Di balik lekuk perbukitannya, tersimpan panorama pegunungan yang sejuk, asri, dan potensial menjadi destinasi wisata baru. Inilah yang tampak saat Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni bersama anggota DPR RI Lisda Hendrajoni meninjau langsung ruas jalan Bayang Utara–Alahan Panjang, jalur yang kini mulai ramai dibicarakan karena keindahan alamnya sekaligus nilai strategisnya bagi pengembangan ekonomi daerah.

Jalur Bayang Utara–Alahan Panjang bukan sekadar jalan penghubung antarwilayah. Ia adalah simbol keterhubungan antara pesisir dan dataran tinggi, antara masyarakat nelayan dengan petani, serta antara ekonomi pantai dan ekonomi perbukitan. Pembangunan dan perbaikan jalan ini membuka akses lebih mudah bagi warga dari dua kabupaten bertetangga — Pesisir Selatan dan Solok untuk saling berinteraksi dan memperluas kegiatan ekonomi.

“Selain memperlancar mobilitas warga, jalur ini juga akan membuka potensi wisata baru yang belum banyak dikenal,” ujar Bupati Hendrajoni di sela peninjauan. Ia menilai bahwa panorama sepanjang jalur Bayang Utara–Alahan Panjang memiliki daya tarik wisata alami yang tak kalah dengan destinasi populer lain di Sumatera Barat.

Siapa pun yang melewati jalur ini akan disuguhi hamparan pegunungan hijau, kabut tipis di pagi hari, dan udara segar yang menyejukkan. Lanskap seperti ini adalah modal besar bagi pengembangan wisata alam berbasis ekologi (eco-tourism). Jalur tersebut bisa menjadi rute alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati perjalanan penuh keindahan dari pantai Carocok Painan menuju dataran tinggi Alahan Panjang, tanpa kehilangan pesona alam sepanjang jalan.

Selain wisata panorama, potensi lain juga terbuka bagi pengembangan agrowisata, seperti kebun teh, tanaman hortikultura, atau wisata edukasi pertanian. Wilayah di sepanjang jalur ini kaya dengan komoditas hasil bumi yang bisa dikemas sebagai daya tarik wisata berkelanjutan.

Pembangunan infrastruktur jalan tak hanya tentang beton dan aspal, tetapi tentang membuka kesempatan baru bagi masyarakat. Jalan Bayang Utara–Alahan Panjang diyakini mampu menggerakkan sektor ekonomi lokal: hasil tani lebih mudah dijual, distribusi logistik menjadi lancar, dan sektor UMKM di sepanjang jalur mulai tumbuh.

Dengan akses yang lebih terbuka, potensi homestay, kuliner lokal, serta wisata berbasis komunitas juga semakin besar. Bagi masyarakat setempat, hal ini bukan sekadar kemajuan fisik, tetapi juga momentum untuk memperluas peluang kerja dan usaha.

Lisda Hendrajoni, yang turut mendampingi peninjauan, menyebut bahwa sinergi antara pembangunan infrastruktur dan pariwisata harus terus dijaga. “Kita ingin Pesisir Selatan bukan hanya indah di pantainya, tapi juga kuat dari sisi konektivitas dan potensi alam pedalaman,” ujarnya. Menurutnya, infrastruktur yang baik adalah fondasi bagi kemajuan sektor lain, termasuk pendidikan dan perdagangan.

Pemerintah daerah berupaya agar pembangunan jalur ini tidak merusak keseimbangan alam. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, kesejukan dan keasrian pegunungan Bayang Utara adalah kekayaan ekologis yang harus dijaga. Konsep green tourism menjadi acuan penting, agar keindahan alam yang ada tidak hanya dinikmati hari ini, tetapi juga diwariskan kepada generasi berikutnya.

Dinas Pariwisata dan Dinas PUPR Pesisir Selatan tengah menyiapkan perencanaan yang terintegrasi, di mana akses jalan akan disinergikan dengan rencana pengembangan destinasi baru, seperti spot foto alam, jalur sepeda, hingga rest area dengan konsep ramah lingkungan. Dengan demikian, wisatawan tidak hanya sekadar melintas, tetapi juga bisa singgah dan menikmati keunikan lokal yang ditawarkan warga sekitar.

Jalur Bayang Utara–Alahan Panjang adalah contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menjadi jembatan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian alam, dan pengembangan pariwisata. Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, kolaborasi masyarakat, serta keterlibatan sektor swasta, wilayah ini berpotensi menjadi magnet baru bagi wisatawan yang mencari kesejukan dan ketenangan di Sumatera Barat.

Dalam konteks yang lebih luas, langkah ini menegaskan komitmen Pesisir Selatan untuk tidak hanya dikenal karena pantainya, tetapi juga karena keindahan alam pegunungannya yang memukau. Menjejak jalur baru ini berarti membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau, sejahtera, dan berdaya.