Pesisir Selatan-Nagari Taratak Tangah Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan memperoleh program Mina Padi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI pada areal persawahan seluas 11 hektare tahun anggaran 2019 untuk meningkatkan ekonomi petani. Demikian dikatakan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Selatan, Andi Syafinal, Senin (9/9).
Dikatakan, areal persawahan di Nagari Taratak Tangah Lumpo sangat cocok untuk pengembangan progam Mina Padi yang mengintegrasikan tanaman padi sawah dengan budidaya ikan air tawar.
Hal itu setelah dilakukan survei oleh petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI didampingi Dinas Perikanan Pesisir Selatan. Program itu melibatkan Kelompok Tani Sungai Tigo Nagari Taratak Tangah Lumpo, ungkapnya.
Adapun jenis ikan air tawar yang dikembangkan adalah ikan nila, karena sangat cocok hidup di areal persawahan dan memiliki nilai ekonomi untuk peningkatkan pendapatan masyarakat.
Mina Padi adalah suatu bentuk usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang memaksimalkan hasil tanah sawah.
Mina padi dapat meningkatkan efisiensi lahan karena satu lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus, dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani.
"Mina padi termasuk dalam sistem pertanaman campuran, yang merupakan integrasi antara pertanian dan budidaya ikan dalam satu lahan, dapat meningkatkan omset para petani sampai tiga kali lipat, tetapi tak banyak petani yang dengan mudah beralih ke Mina Padi," ucapnya.
Dikatakan, sistem Mina Padi bisa menekan terjadinya alih fungsi lahan dan urbanisasi, sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang banyak. Kemudian, mina padi juga mampu menambah lahan produksi ikan sehingga mendukung capaian target produksi ikan secara nasional, dan juga, pada akhirnya itu mampu meningkatkan produksi ikan.
Pada akhirnya, program itu akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung kedaulatan pangan serta ramah lingkungan, ucapnya lagi. (03)