• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Penanganan Abrasi Pantai Kampung Ujung Air Disegerakan (Maksudnya apa Admin ?) Pesanya tidak bisa dibaca sampai bawah

08 September 2019

174 kali dibaca

Penanganan Abrasi Pantai Kampung Ujung Air Disegerakan (Maksudnya apa Admin ?) Pesanya tidak bisa dibaca sampai bawah

Pesisir Selatan--Penanganan abrasi pantai yang terus meluas di Kapung Ujung Air Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), akan dilakukan melalui tangap darurat.

Langkah itu dilakukan, agar persoalan keterbatasan waktu tidak menimbulkan dampak hukum bila pekerjaan tidak selesai hingga akhir tahun 2019.

Bupati Pessel, Hendrajoni mengatakan kepada penulis pesisirselatan.go.id saat melalukukan peninjauan abrasi pantai di Kampung Gurun Panjang Nagari Lakitan Kecamatan Lengayang dan Kampung Ujung Air Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera pada Jumat (6/9) bahwa penanganan abrasi pantai di dua lokasi itu tidak bisa diundur-undur lagi.

"Jika anggaranya sudah ada, kenapa belum juga dikerjakan. Ini saya sampaikan karena menyangkut keselamatan warga, serta juga jalan nasional yang menghubungkan Sumbar dengan Provinsi Bengkulu," katanya.

Dia menyampaikan bahwa persoalan keterbatasan waktu yang sudah hampir memasuki akhir tahun, menjadi alasan oleh pihak Balai Wlayah Sungai Sumatera V, tidak berani melakukan tender proyek penanganan abrasi pantai.  

"Jika itu lasanya, maka kita akan mengajukan surat agar kegiatan penanganan abrasi pantai yang sudah sangat mengkuatirkan ini, diganti dengan tanggap darurat. Ini saya lakukan karena menyankut keselamatan masyarakat," ungkapnya.

Dikatakan lagi pihak balai semestinya jangan mengulur-ulur waktu hingga sampai memasuki akhir tahun, bila anggaran untuk pembangunan pengamanan bibir pantai itu sudah tersedia.

"Kasihankan dengan masyarakat, anggaran sudah ada, tapi kegiatan belum juga dilakukan. Disaat mendesak saat ini dicari alasan waktu sudah mepet karena sudah memasuki akhir tahun. Bagi saya yang penting ini bisa dikerjakan. Dari itu kepada dinas PSDA Pessel
saya minta segera buat surat pengajuan tanggap darurat itu," tegasnya.

Kepala Dinas PSDA Pessel, Doni Gusrizal ketika ditanya Minggu (8/9) menjelaskan bahwa alokasi anggaran yang tersedia untuk pengamanan bibir pantai di Kampung Ujung Air itu sebasar Rp5 miliar.

"Karena sudah hampir memasuki akhir tahun, pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera V, kuatir pekerjaan tidak tuntas hingga akhir tahun. Makanya melalui lelang tidak bisa dilakukan. Solusinya maka kita akan mengajukan melalui penanganan tanggap darurat. Secara adminsitrasi akan kita siapkan agar itu bisa terlaksana," ungkapnya.

Dia menjaslakan bahwa di Pantai Ujung Air itu terdapai 1.500 meter bibir pantai yang kritis.

"Dari jumlah itu, yang akan kita usulkan melalui penanganan tanggap darurat itu sepanjang 700 meter. Sisanya akan kita upayakan tahun berikutnya," jelas Doni.

Sedangkan di Kampung Gurun Panjang, anggaranya memang belum tersedia sama sekali.

"Karena belum tersedia, maka kita malakukan penanganan dengan cara sementara melalui pemasangan karung geobag sebanyak 1.100 lembar," ungkapnya.

Ditambaghkanya bahwa di Pantau Gurun Panjang itu, terdapat 15 unit rumah yang terancam terseret gelombang bila abrasi masih terus terjadi.

"Bardasarkan kondisi itu, sehingga kita akan mengupayakan penaganan abrasi di Pantai Gurun Panjang itu pada 2020 mendatang," timpalnya. (05)