• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Puskesmas Tanjung Beringin Lakukan Penyuluhan Bahaya Rokok dan Skrining Perilaku Merokok pada Siswa SMAN 1 Lunang dan SMPN 1 Lunang

18 Oktober 2025

64 kali dibaca

Puskesmas Tanjung Beringin Lakukan Penyuluhan Bahaya Rokok dan Skrining Perilaku Merokok pada Siswa SMAN 1 Lunang dan SMPN 1 Lunang

Pesisir Selatan-Penyuluhan Bahaya Rokok dan Skrining Perilaku Merokok pada Siswa UPT SMAN 1 Lunang dan UPT SMPN 1 Lunang dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Beringin, Kamis (16/10). 

Petugas kesehatan yang melakukan kegiatan tersebut adalah Dio Alif Utama,SKM ( Pengelola Program UBM) dan Pina Juniza,SKM ( Pj Promkes)

Sasaran Siswa  kelas X di UPT SMAN 1 Lunang dan Siswa Kelas VII di UPT SMPN 1 Lunang.

Petugas kesehatan, Dio Alif Utama, SKM mengatakan, skrining perilaku merokok adalah kegiatan deteksi dini untuk mengidentifikasi individu, terutama anak usia sekolah, yang memiliki kebiasaan merokok atau terpapar risiko merokok.

Tujuan kegiatan itu untuk mendapatkan data awal dan menjadi langkah awal untuk pencegahan dan upaya berhenti merokok.

Metode skrining meliputi  pengukuran kadar karbon monoksida (CO) dalam napas menggunakan alat   Smokerlyzer untuk menilai tingkat paparan terhadap rokok. Kadar CO yang tinggi mengindikasikan tingkat paparan rokok yang tinggi.

Tujuan Skrining Perilaku Merokok, yaitu.mengidentifikasi perokok aktif dan potensial: Menemukan siswa, guru, atau warga sekolah lainnya yang sudah atau akan memulai kebiasaan merokok. 

Meningkatkan kesadaran, Memberikan pemahaman kepada peserta tentang dampak buruk merokok dan pentingnya gaya hidup sehat. 

Mengumpulkan data awal, Mendapatkan informasi mengenai tingkat risiko merokok di lingkungan sekolah untuk merencanakan intervensi yang tepat. 

Mencegah efek buruk rokok: Menjadi dasar untuk program pencegahan dan dukungan bagi individu yang ingin berhenti merokok. 

Sosialisasi: Memberikan edukasi mengenai bahaya merokok dan manfaat berhenti merokok. 

Tindak Lanjut Rujukan Siswa yang teridentifikasi merokok atau memiliki kadar CO tinggi dapat dirujuk ke puskesmas atau tenaga kesehatan untuk konseling lebih lanjut dan bantuan berhenti merokok. 

Koordinasi dengan Pihak Sekolah. Hasil skrining dilaporkan kepada pihak sekolah untuk mendukung upaya pencegahan dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat bebas rokok.